Aturan yang digunakan setiap woodworker dalam mengecat kayu bisa saja berbeda. Masing-masing orang memiliki cara yang nyaman untuk dilakukan sendiri. Banyak yang memilih untuk mendapatkan finishing natural atau justru menutup warna asli kayu. Alasan untuk memilih hasil tersebut adalah warna kayu asli dan juga gaya yang diinginkan.
Finishing apakah yang sebaiknya dipelajari oleh pemula pertama kali? Memulai dengan cara mengecat mudah bisa Anda dilakukan. Mengecat dengan mudah artinya mempelajari bagaimana cara finishing natural. Ada banyak pilihan dan cara.
Cara finishing bisa dibedakan berdasarkan produk yang digunakan, alat dan juga waktu kering. Sedangkan dalam persiapan, proses pengamplasan tidak banyak yang berbeda. Semua cara harus dipelajari agar nantinya Anda bisa lebih mudah untuk bereksperimen.
Belajar dalam artikel ini bagaimana cara memilih hasil warna natural terbaik, pemilihan produk, alat dan cara finishingnya. Sebagai pemula memulai finishing dari dasar sangatlah penting.
Pertama kali yang harus Anda lakukan adalah persiapan permukaan kayu. Jika kayu memiliki permukaan yang lebar maka manfaatkan hand sander untuk mempercepat pekerjaan. Hasilnya juga sangat rata serta halus, jika permukaan berukuran lebih kecil Anda bisa mengamplas dengan balok kayu.
Kertas amplas yang pertama kali digunakan adalah nomor 180 atau 150. Semakin kasar permukaannya maka pilih grit amplas yang semakin kecil. Perhatikan kapan harus mengganti kertas amplas yang baru. Jika grit amplas sudah habis maka penting untuk menggantinya dengan yang baru.
Selanjutnya apabila permukaan kayu sudah mulai berubah menjadi halus ganti grit amplas. Lanjutkan mengamplas dengan grit lebih halus maksimal 220. Amplas dengan grit 220 adalah amplas yang digunakan sebelum Anda mulai mengecat.
Terakhir sebelum mengaplikasikan cat Anda perlu menghilangkan debu bekas pengamplasan. Debu halus dapat menempel pada permukaan cat sehingga merusak hasil finishing. Bersihkan debu dengan vakum, kain microfiber yang telah dibasahi atau kain katun kering.
Wood stain memberikan hasil finishing pada kayu yang lebih berwarna namun tidak menutup warna dan juga seratnya. Apakah setiap kayu membutuhkan wood stain? Belum tentu karena pemilihannya tergantung dengan tampilan dasar kayu.
Stain yang akan memberikan tampilan warna kayu lebih tajam atau justru mengubahkan tampak seperti warna kayu lainnya. Ada beberapa pertimbangan yang wajib diperhatikan apakah sebuah kayu membutuhkan wood stain berikut ini:
Alasan pertama yang biasanya memiliki peranan penting. Apakah jenis kayu yang hendak Anda finishing? Kayu lunak seperti pinus, sungkai dan juga ramin membutuhkan peranan wood stain agar warna kayu lebih menyala dan seratnya terlihat.
Ketika Anda menggunakan jenis kayu yang eksotis seperti sonokeling, merbau dan jati maka wood stain seringkali tidak digunakan. Para pengrajin akan memilih warna transparan untuk jenis kayu eksotis yang sudah memiliki warna dan serta lebih gelap.
Wood stain hanya akan berfungsi memberikan warna pada kayu namun bukan menciptakan lapisan film. Sebagian besar wood stain diaplikasikan pada permukaan kayu lunak yang memiliki ukuran pori berbeda. Kayu lunak seperti pinus memiliki ukuran pori yang lebih besar, akibatnya peresapan wood stain tidak akan sempurna.
Jika peresapan wood stain tidak merata maka warna sangat gelap hanya akan muncul pada beberapa bagian saja. Menghindari masalah tersebut penting untuk mengaplikasikan sanding sealer. Cat dasar kayu ini akan menutup pori kayu membuat wood stain dapat meresap secara merata.
Pori kayu akan tertutup oleh sanding sealer dan jenis produk yang digunakan harus sesuai. Misalnya Anda menggunakan sanding sealer water based maka wood stain juga harus berbasis air. Menggunakan produk dengan bahan berbeda cat tidak akan menempel dengan baik.
Sanding sealer yang telah kering juga wajib di amplas untuk menciptakan ikatan kuat diantaranya. Pengamplasan dilakukan secara ambang dengan kertas amplas alumunium oxide nomor 400. Cat harus benar-benar kering dan bersih sebelum Anda mengaplikasikan lapisan kedua.
Di atas sempat disinggung soal cat water based dan cat solvent. Anda harus memilih salah satu diantaranya dan manakah yang memiliki kualitas terbaik sesuai kebutuhan. Kedua jenis cat tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Inilah yang harus Anda perhatikan ketika memilih, berikut perbedaan yang harus dicermati sejak awal.
Dilihat dari perbedaan tersebut Anda tentu sudah bisa menentukan manakah jenis cat yang sebaiknya digunakan. Saat ini jenis cat yang populer untuk digunakan tidak lain adalah cat water based.
Cat ini banyak digunakan karena mampu memberikan perlindungan furniture dalam ruangan dan luar ruangan. Selain itu harga yang murah dan mudah diaplikasikan. Keamanan lingkungan karena kandungan logam berat yang rendah membuatnya bukan bahan kimia sumber pencemaran.
Setelah memilih jenis cat yang akan digunakan selanjutnya adalah pemilihan alat. Ada dua jenis alat yang paling sering digunakan dalam pengecatan kayu. Pertama adalah kuas dan kedua adalah spray gun. Kebanyakan pemula akan memulai dengan kuas karena alat ini praktis dan mudah didapatkan.
Spray gun biasanya digunakan oleh para profesional dalam mengecat furniture berukuran besar atau berjumlah banyak. Tidak ada salahnya jika Anda sudah mahir dalam menggunakan kuas mulai mempelajari aplikasi dengan spray gun nantinya.
Pada saat Anda ingin memilih manakah alat yang sebaiknya digunakan, perhatikan faktor berikut ini:
Setiap alat akan bertahan lama jika Anda merawatnya dengan baik. Selalu cuci alat dan keringkan sebelum digunakan untuk mengecat kembali.