Teknik finishing yang digunakan baik dengan mesin atau manual bisa ditentukan dari hasil finishing yang dihasilkan. Kebanyakan pabrik menggunakan mesin seperti spray gun atau roller coating tujuannya untuk mempersingkat waktu finishing. Untuk kebutuhan hobi atau kerajinan dengan tingkat kerumitan tertentu, teknik finishing manual masih jadi pilihan teratas.
Ada banyak sekali hal yang membedakan dimanfaatkannya masing-masing dua jenis cara finishing ini. Banyaknya funitur yang harus diselesaikan dalam waktu singkat karena permintaan konsumen di dunia industri, tentu wajib mengandalkan mesin. Hanya saja terdapat keterbatasan hasil yang tentu saja dianggap kurang memuaskan.
Baca Juga : alasan utama kenapa sanding sealer itu penting dalam finishing kayu
Hal yang rumit dan tidak bisa langsung jadi pada kerajinan atau DIY, membuat konsep finishing manual mungkin tidak diunggulkan. Tapi, ketepatan dan keindahan yang ditawarkan dari hasil finishing manual menjadi poin penting.
https://youtu.be/MdRvr39wVUU
Nah, agar tidak meremehkan finishing manual saat memerlukaannya untuk suatu pekerjaan, berikut ini beberapa keuntungan yang bisa diperoleh jika memilih finishing manual.
Kebanyakan cara finishing kayu yang digunakan pada pabrikan adalah jenis finishing simpel. Oleh karena itu, finishing kayu dengan tujuan untuk menekankan kesan dekoratif pada kayu jauh lebih mahal dibandingkan dengan finishing natural menyeluruh jika dilakukan di pabrikan. Alasannya karena teknik, waktu pengerjaan dan jenis cat yang digunakan tidak murah serta kebutuhan produksi grosir dalam jumlah banyak.
Untuk keperluan pemesanan furnitur custom, akan jauh lebih mahal dibandingkan langsung membeli di toko furnitur. Para pengrajin tak hanya sekedar melakukan finishing asal aplikasi saja. Salah satunya adalah melakukan finishing kayu secara manual. Nah, ada beberapa hal yang bisa dijadikan alasan finishing manual tetap dipilih dibandingkan dengan finishing menggunakan mesin, seperti berikut ini.
Kebanyakan pabrik akan mengecat komponen furnitur secara terpisah kemudian merakitnya. Cara tersebut biasanya akan mengakibatkan warna kayu teras dan gubalnya kurang menyatu.
Jika ingin mendapatkannya, hanya bisa dilakukan melalui finishing kayu manual dengan cara menyamakan warna. Apabila ingin mendapatkan hasil finishing dengan warna merata maka ada tahapan manual yang perlu dilakukan.
Pertama, menggunakan bleaching kayu untuk mencerahkan warna kayu teras sehingga lebih terang seperti bagian gubal. Namun, jika ingin warnanya merata seperti bagian teras, perlu dilakukan aplikasi stain lebih banyak dengan kuas pada bagian gubal.
Proses tersebut tidak bisa dilakukan jika menggunakan mesin seperti roller coating yang sudah diatur supaya mengecat permukaan kayu secara utuh. Hasil akan terlihat lebih sesuai keinginan jika finishing menggunakan kuas atau kain.
Pilihan warna lain yang bisa memperindah furnitur kayu adalah dengan mengaplikasikan langsung ke permukaannya. Maksudnya adalah warna kayu yang lebih gelap mendapatkan warna senada yang sedikit lebih terang.
Jika finishing menggunakan mesin, mungkin hanya akan mendapatkan warna yang sama atau menentukan tingkat kilap. Undertone dengan wood stain membutuhkan beberapa teknik. Contohnya pada kayu mahogany yang berwarna merah.
Demi mendapatkan efek undertone, bisa menggunakan dye berwarna kuning cerah, kemudian menggunakan stain berpigmen berwarna coklat tua atau bisa menggunakan glaze brown setelah mengaplikasikan sanding sealer.
Semua kayu tidak selalu hadir dengan permukaan halus atau ukuran pori sama. Kita mungkin akan menemui beberapa jenis kayu dengan cacat tekstur alami atau ukuran pori yang tidak merata. Pada kayu seperti ini apabila dilakukan aplikasi plitur secara langsung, akan menyebabkan perbedaan warna yang kontras. Penyerapan bahan finishing pada permukaan pori kayu tidak akan sempurna. Finishing kayu manual sangat dibutuhkan untuk mengisi pori menggunakan wood filler.
Tanpa menggunakan wood filler, kemungkinan mendapatkan permukaan kayu halus bebas cacat akan sangat kecil. Padahal wood filler hanya bisa diaplikasikan dengan cara manual, meratakannya dengan pad atau scrape kemudian mengamplasnya setelah kering.
Mengaplikasikan wood filler juga menjadi bagian dari persiapan kayu yang menjadi tahapan finishing awal. Untuk mendapatkan hasil rata dan sempurna, langkah ini tidak boleh terlewatkan.
Motif dekoratif yang sangat unik yaitu menonjolkan serat kayu dengan bahan finishing berupa glaze. Menggunakan produk glaze hanya bisa dilakukan secara manual seperti halnya aplikasi wood filler.
Prosesnya meliputi beberapa hal berikut. Setelah permukaan kayu dilapisi dengan base coat, aplikasikan glaze menggunakan kuas. Setelah menunggu beberapa menit, glaze harus di lap dengan kain searah dengan serat kayu.
Nantinya glaze yang berwarna pekat akan mengisi bagian serat kayu dan memunculkan efek dekoratif. Bagi yang sudah terbiasa dengan finishing white wash atau black wash atau mungkin driftwood pasti akan lebih mudah mengaplikasikan teknik ini.
Masih belum ada alat khusus yang bisa digunakan untuk mengecat menggunakan teknik ini. Jadi, teknik glazing hanya bisa dilakukan menggunakan finishing manual pada semua tahapannya.
Pernah melihat furnitur dengan tampilan high glossy yang sangat bagus? Furnitur tersebut tampak seperti dilapisi dengan air. Hasil finishing tersebut tidak selamanya menggunakan epoxy, bisa juga menggunakan teknik French Polish. Teknik ini memanfaatkan penggunaan pad buatan sendiri kemudian menggosok permukaan dengan bahan finishing tertentu. Penggunaan pad harus berulang kali sampai permukaan kayu benar-benar mengkilap.
Sampai saat ini masih belum ada alat khusus yang menggantikan teknik untuk mendapatkan hasil finishing fresnch polish. Kebanyakan masih memanfaatkan melamin untuk finishing, padahal melamin adalah cat yang berbahaya dan sudah dilarang. Tak hanya itu saja, melamin bukanlah lapisan coating yang tahan lama. Warnanya bisa menguning dan tidak bisa digunakan untuk furnitur outdoor.
Keuntungan melakukan finishing manual bukan hanya pada hasil saja tetapi juga meningkatkan kemahiran pengrajin. Bagi yang saat ini sedang mempelajari finishing kayu, perlu untuk menguasai teknik finishing manual dengan kuas, pad hingga kain. Hal ini memungkinkan para pengrajin memahami konsep dasar dari finishing sebelum masuk ke konsep yang lebih modern dan rumit.
Pemilihan bahan finishing kayu juga harus tepat karena ada beberapa produk yang disarankan hanya bisa digunakan untuk mesin roller coating atau spray gun. Ketelitian memilih produk yng bisa diaplikasi dengan kuas menjadi pembeda.
Salah satu produk bahan finishing di Indonesia yang sangat direkomendasi untuk diaplikasikan dengan kuas adalah Biovarnish. Biovarnish yang terdiri dari 5 produk unggulan. Biovarnish Wood Filler untuk dempul dan menutup poru kayu, Biovarnish Liquid Stain dan Biowarnish Wood Stain untuk pewarnaan pada kayu, Biovarnish Sanding Sealer untuk memorong bulu kayu serta Biovarnish Clear Coat untuk lapisan film, juga lapisan penutup pada bagian atas finishing. Bahan finishing dari Biovarnsih ini menggunakan bahan pelarut air. Ada beberapa keuntungan yang akan Anda dapatkan jika menggunakannya sebagai berikut.
Untuk mendapat pengalaman ringan dan hasilnya pun halus hanya dengan aplikasi menggunakan kuas, gunaka kuas busa atau kuas nilon berkualitas.
Waktu kering per lapisan coating pada cat Biovarnish adalah 60 menit dan siap untuk proses finishing tahap selanjutnya.
Volatile Organic Compound atau logam berat adalah masalah dalam bahan finishing yang terus diperhatikan. Untungnya Biovarnish adalah produk finishing kayu manual dengan kuas yang menggunakan pelarut air sehingga rendah voc dan aman digunakan.