Seringkali finishing kayu jati yang dilakukan oleh para pengrajin atau furnitur pabrikan tidak lagi memperlihatkan keindahan warna asli kayu. Penggunaan stain adalah sebuah kesalahan besar bagi Anda yang ingin mempertahankan warna asli kayu.
Stain berfungsi untuk mengubah warna asli kayu, seringkali digunakan untuk kayu yang memiliki banyak cacat warna. Sering juga digunakan untuk jenis kayu yang warna aslinya dianggap kurang menarik. Finishing kayu yang berfungsi memperlihatkan warna asli tidaklah sama.
Lalu seperti apa cara plitur kayu yang sebaiknya diterapkan? Apa saja bahan yang digunakan untuk finishing dan bagaimana tekniknya? Semua rahasia untuk memperoleh warna kayu jati yang asli akan diulas lengkap di sini.
Baca Juga : Menutup Pori Serat untuk Plitur Kayu Jati Tampak Halus dan Mengkilap
Apa yang menarik dari kayu jati sehingga banyak orang ingin mengejar mendapatkan warna aslinya? Warna kayu jati yang asli lebih ke arah coklat, ketika kayu pertama kali ditebang dan masih segar warnanya kemerahan.
Namun selama proses pengeringan, warnanya akan menjadi coklat tua. Selain itu permukaan kayu pun akan tampak seperti kuning keemasan ketika terkena cahaya. Inilah yang membuat kayu jati tidak cocok di finishing dengan warna solid.
Baca Juga : 7 Ciri Ciri Sanding Sealer Lapisan Dasar Cat Kayu yang Bagus
Ada beberapa trik cara plitur kayu jati yang bisa Anda ikuti supaya memperlihatkan warna dan kesan emas tersebut. Berikut ini lima trik yang bisa diikuti.
Anda harus memilih teknik atau jenis finishing yang sesuai. Ada dua jenis teknik yang diterapkan pada umumnya yaitu dengan memoles dan kedua memberikan lapisan coating. Sejauh ini menerapkan finishing poles mampu memberikan tampilan natural, hanya saja tidak cocok diterapkan pada furnitur outdoor.
Baca Juga : 7 Langkah Cara Menyamakan Warna Kayu Jati dengan Cat Biovarnish
Melalui proses poles pori kayu tidak tertutup yang mengakibatkan warna asli kayu tidak akan bertahan lama terkena sinar uv. Oleh karena itu akan lebih baik jika Anda memilih menggunakan finishing coating.
Adanya lapisan coating ini akan menjaga warna kayu jati, selain itu tampilan warna aslinya juga akan terlihat. Anda hanya perlu memilih manakah bahan finishing yang tepat.
Baca Juga : cara mengecat furnitur kayu dengan mempertahankan warna kayu alami
Karena menggunakan bahan coating, ada dua jenis lapisan yang perlu dibentuk. Pertama adalah base coat dan kedua clear coat. Keduanya akan membentuk perlindungan sekaligus menciptakan tampilan alami dari kayu jati.
Base coat yang digunakan di sini adalah sanding sealer yang tugasnya adalah menutup pori kayu. Sanding sealer juga meratakan permukaan kayu agar lapisan coating di atasnya lebih merata.
Clear coat yang dimaksud adalah lapisan pernis kayu jati. Coating yang akan jadi pelindung pertama dan utama kayu jati. Sehingga terlindung dari panas matahari, sinar uv, air hujan, kelembaban, jamur dan masih banyak lagi.
Ingin mendapatkan hasil transparan sehingga warna natural jati terlihat? Anda harus memilih bahan finishing kayu jati yang menggunakan pelarut air. Mengapa air? Karena bahan finishing dengan pelarut ini mampu menghasilkan warna transparan.
Tak hanya itu transparansinya juga bisa bertahan lama di mana akan memunculkan warna asli jati. Berbeda sekali jika Anda menggunakan bahan finishing yang bahan pelarutnya thinner. Karena thinner mengandung formalin, maka efek kuning akan muncul lama kelamaan.
Warna asli dari kayu jati juga akan terlihat jika Anda mengetahui teknik mengamplas yang benar. Khusus untuk kayu, jenis amplas yang digunakan adalah aluminium oxide dan ada urutan grid untuk menggunakannya.
Grid kasar atau yang angkanya kecil seperti 100, 150, 180 bisa digunakan pada permukaan kayu yang masih kasar. Namun untuk nomor 220 Anda bisa menggunakannya tepat sebelum mengaplikasikan base coat.
Selanjutnya untuk mengamplas antar lapisan coating dibutuhkan amplas halus nomor 400. Anda harus mengamplas ketika lapisan coating sudah benar-benar kering. Selain itu tekniknya adalah sedikit diambang atau tidak menggunakan mesin dan secara manual.
Saat mengamplas permukaan kayu yang belum di finishing sangatlah penting demi memunculkan warna asli kayu. Pengamplasan harus dengan urutan grid dari kasar ke halus dan pastikan sudah menggantinya perlahan.
Cara finishing kayu juga melibatkan teknik sesuai dengan alatnya. Apabila Anda berencana untuk menggunakan kuas, maka pelajarilah cara menguas yang benar. Kuas adalah alat yang gampang-gampang susah digunakan.
Supaya warna asli kayu jati terlihat, Anda harus menguaskan tanpa ditekan berlebihan. Sehingga brush mark atau bekas sapuan kuas saat finishing kayu jati tidak terlihat. Dengan begitu transparansi yang dihasilkan pun juga meningkat.
Brush mark akan memperburuk tampilan furnitur kayu jati, karena akan memperlihatkan bahwa kayu dilapisi dengan coating yang tidak rapi. Adanya bekas sapuan kuas juga akan mengalihkan perhatikan dari serat kayu jati pada cacat finishing tersebut.
Di antara begitu banyaknya produk finishing, Anda harus mencari salah satunya yang berkualitas. Biovarnish sanding sealer dan clear coat adalah pilihan tepat bagi Anda yang sedang mencari bahan finishing berpelarut air.
Mengapa Biovarnish sangat direkomendasikan bagi DIY dan pengrajin? Tentu saja karena berbagai macam kelebihannya dalam finishing kayu jati. Dijamin, warna yang dihasilkan transparan, memunculkan warna asli kayu jati dan bisa bertahan lama.
Warna keemasan dari kayu jati akan tetap terlihat dan Anda bisa menggunakan Biovarnish clear coat matte supaya tampilannya natural. Tidak ada kesan glossy yang ditampilkan pada finishing natural.
Selain mampu memberikan tampilan warna asli jati, Biovarnish memiliki berbagai kelebihan sebagai bahan finishing kayu jati.
Anda tak perlu khawatir harus melengkapi perlengkapan finishing seperti kompresor dan spray gun. Karena Biovarnish diciptakan agar bisa dengan mudah diaplikasikan melalui kuas. Alat yang perlu Anda persiapkan adalah kuas berbulu nilon atau kuas busa.
Kuas juga alat yang murah dan mudah ditemukan di toko bahan bangunan. Kini Anda hanya perlu mempelajari bagaimana teknik menggunakan kuas agar finishing bebas bekas sapuan kuas.
Di mana lagi Anda mendapat kesempatan untuk menggunakan cat kayu yang cepat kering? Jika biasanya pernis atau plitur membutuhkan waktu dua hingga tiga jam kering, Biovarnish hanya perlu waktu 60 menit saja.
Anda bisa mengamplas lapisan coating untuk persiapan coating selanjutnya. Selain itu proses pengeringanya tidak perlu dijemur di bawah matahari langsung.
Apakah Anda sering mengalami masalah karena bau dari bahan finishing? Kini tidak lagi, karena Biovarnish adalah produk cat yang bebas bau. Anda tidak perlu mengkhawatirkan soal bau yang menyengat keluar dari bahan finishing.
Selama proses finishing kayu jati cat tidak menjadi sumber polusi udara, sehingga kegiatan mengecat jadi lebih nyaman.
Apakah Anda tertarik untuk menggunakan Biovarnish? Baik sanding sealer dan clear coat tersedia hanya dengan menggunakan link berikut ini.