Tampilan mengkilap dari plitur kayu jati bisa Anda dapatkan asalkan langkah menutup pori serat dilakukan dengan tepat. Tahukah Anda cara menutup pori kayu dengan benar. Masing-masing kayu memiliki ukuran pori yang berbeda dan diklasifikasikan menjadi dua yaitu kayu keras dan lunak.
Kayu keras memiliki pori kayu yang rapat dengan ukuran lebih kecil. Inilah penyebab kayu memiliki kekuatan yang lebih baik dan harganya mahal. Sedangkan kayu lunak memiliki bentuk pori yang lebih besar sehingga ringan dan kekuatannya lebih rendah. Harganya pun lebih murah dibandingkan kayu keras.
Baca Juga : efektifitas cat dasar dari biovarnish untuk menghilangkan pori kayu
Kedua jenis kayu ini membutuhkan perlakukan finishing yang berbeda. Untuk kayu keras finishing lebih mudah karena cat bisa menyerap lebih merata. Namun untuk kayu lunak yang membutuhkan finishing berbeda, yaitu pori kayu harus ditutup dengan cat dasar kayu terlebih dahulu.
Cat dasar kayu ini bisa berubah wood filler atau sanding sealer tergantung dengan hasil finishing yang diinginkan. Jika ingin finishing close pore maka dibutuhkan wood filler, tetapi jika ingin open pore dibutuhkan sanding sealer. Bagaimana cara aplikasi keduanya? Simak di sini.
Baca Juga : rekomendasi merek plitur kayu untuk membuat motif serat kayu jati
Berbeda jenis produk tentu saja cara aplikasinya berbeda. Belum lagi jika produk akan dibedakan dengan jenis pelarut yang digunakan yaitu solvent dan water based. Selalu perhatikan jenis pelarut yang digunakan ketika membelinya. Untuk sanding sealer dan wood filler, cara mengaplikasikannya juga membutuhkan alat berbeda.
Sanding sealer bisa diaplikasikan dengan kuas atau alat semprot, sedangkan wood filler diaplikasikan dengan scrape atau kain bal. Walaupun berbeda, namun secara umum cara aplikasinya mirip. Berikut ini cara aplikasinya.
Pilih produk sanding sealer terbaik dan cermati cara mengaplikasikannya pada kemasan kaleng. Cari tahu apa alat yang dianjurkan untuk digunakan dan siapkan alat tersebut. Sebagai pemula, Anda bisa memilih sanding sealer yang aplikasinya dengan kuas.
Jika sudah mencermati dengan seksama, ikuti langkah berikut ini untuk aplikasinya:
Jika Anda mengaplikasikan cat pada kayu lunak, lebih dianjurkan untuk menggunakan wood filler. Karena kemampuannya menutup pori kayu lebih padat . Untuk aplikasinya, cari wood filler yang menggunakan scrape karena lebih mudah.
Ikuti saran aplikasinya berikut ini:
Jangan lupa bersihkan debu pengamplasan dengan kain kering sebelum Anda mengaplikasikan plitur atau langsung pernis.
Produk yang Anda gunakan nantinya akan mempengaruhi hasil finishing pada plitur dan pernis. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi base coat baik itu sanding sealer dan wood filler untuk dapat menutup pori kayu dengan maksimal. Pertama adalah daya tutup dan rekat yang kuat sehingga permukaan pori tertutup dalam waktu yang lama.
Kedua adalah kemudahan pengamplasan, di mana saat cat mengering tidak mudah mengelupas dan ringan di amplas. Anda jadi tidak perlu mengulangi aplikasi berkali-kali. Ketiga adalah soal keamanannya, yaitu cat harus rendah kandungan zat organik sehingga tidak mencemari lingkungan.
Dari ketiga syarat tersebut, produk Biovarnish adalah yang paling memenuhi. Baik itu dari segi kekuatan, keawetan, kemudahan, serta keamanannya. Biovarnish sanding sealer dapat produk cat yang memberikan lapisan coating paling kuat dengan hasil warna transparan.
Sedangkan Biovarnish wood filler adalah filler kayu yang tak hanya memenuhi syarat tersebut tetapi juga bisa digunakan untuk memperbaiki cacat. Jika terdapat cacat goresan hingga lubang pada kayu, wood filler bisa memperbaikinya. Bahkan wood filler Biovarnish mampu menggantikan lem kayu untuk menutup cacat kayu.
Produk water based ini dijamin akan membuat tampilan kayu tertutup porinya dan lebih tahan lama. Baik itu kelembaban atau air hujan tak akan mudah menyerap karena lapisan coating yang cukup kuat. Dianjurkan untuk plitur kayu yang digunakan setelah aplikasi sanding sealer dan wood filler juga produk Biovarnish.
Tidak sedikit DIY yang merasa kesulitan ketika sedang mengaplikasikan plitur padahal sudah menggunakan base coat dengan tepat. Hasilnya tidak merata sehingga mengurangi hasil kilap yang diinginkan. Ada beberapa penyebabnya, pertama Anda tidak menggunakan produk sejenis dengan base coat.
Alasan kedua adalah persiapan aplikasi plitur tidak tepat baik dari segi pelarutannya hingga persiapan substrat kayunya. Supaya bisa berhasil dalam finishing plitur, ada beberapa trik yang bisa Anda terapkan sebagai berikut ini.
Mendapatkan hasil yang merata akan menunjang tingkat kilap, tapi seringkali hanya dengan kuas saja tidak cukup. Bekas sapuan kuas dari politur membuat permukaan tidak merata dan tampak buruk. Triknya sangatlah mudah, yaitu mengkombinasikan alat kuas dengan kain.
Setelah menguaskan plitur, Anda bisa menggunakan kain kering searah serat kayu untuk meratakan cat. Baru diamkan hingga kering.
Anda bisa memberikan dua atau tiga lapisan untuk mendapatkan warna yang natural dan sesuai. Kuncinya adalah dengan memberikan lapisan demi lapisan yang sangat tipis. Cukup satu sapuan kuas untuk sekali aplikasi dan ratakan. Tunggu kering baru aplikasi ulang. Begitu terus sampai tercapai warna yang diinginkan.
Ada beberapa teknik menguas cat yang benar. Seperti sudut memagang kuas yang benar adalah 45 derajat dan ditarik sehingga hasilnya lebih halus dan merata. Segera ratakan bagian pinggir kayu yang biasanya terdapat cat menetes. Ratakan dengan ujung kuas secara perlahan supaya tidak muncul bekas kuas.
Untuk hasil sempurna, Anda sebaiknya menggunakan Biovarnish liquid stain yang mampu memberikan warna-warna natural secara sempurna.