Proses pengolahan bambu menjadi furniture membutuhkan waktu yang lama. Proses yang lama ini menyebabkan pengolahan dalam tiap tahap harus dilakukan dengan sempurna dan tidak mengalami kesalahan sedikitpun. Jika finishing tidak rapi atau warna kurang match malah akan membuat olahan bambu jadi terlihat kotor yang mengakibatkan harga jualnya akan turun. Selain itu, untuk melakukan refinishing akan memakan waktu lebih lama dari proses finishingnya.
Ada beberapa bahan finishing untuk bambu. Paling tidak, ada tiga bahan yang bisa Anda gunakan untuk bahan finishing bambu, yaitu sanding sealer, pernis dan stain. Selain bahan finishing untuk bambu, Anda juga perlu memperhatikan pemilihan stain berdasarkan bahan pelarutnya. Penggunaan stain berbahan water based akan jauh lebih baik daripada solvent. Keunggulan stain berbahan water based terutama dari segi harga, tampilan hingga perlindungan yang diberikan.
Untuk memastikan aplikasi finishing bambu menggunakan stain telah sesuai dengan yang disarankan, Anda bisa melihat penjelasan berikut ini.
Penggunaan bahan finishing yang tepat akan menentukan hasil. Misal, untuk bahan cat atau pernis yang digunakan akan menentukan apakah coating yang telah diterapkan sebelumnya bisa bertahan lama, terutama untuk finishing bambu exterior.
Pengaruh perubahan cuaca juga berpengaruh besar untuk coating bisa bertahan lama atau tidak. Selain itu, pernis yang buruk akan menimbulkan warna menguning. Cat yang buruk juga mudah mengelupas hingga retak. Lalu apa yang sebaiknya digunakan?
Jika Anda ingin finishing bambu dengan stain Biovarnish Liquid Stain bisa jadi pilihannya. Biovarnish adalah produk cat water based yang memiliki kelengkapan produk dari filler sampai pernis. Finishing pada bambu pun akan terjamin hasil warna hingga perlindungannya.
Untuk aplikasi produk Biovarnish, alat yang direkomendasikan adalah kuas berbulu nilon. Kuas merupakan alat yang murah dan mudah dibeli di toko bangunan terdekat di rumah Anda.
Selain kuas, siapkan juga scrape untuk aplikasi filler, amplas alumunium oxide nomor 220, 240 dan 400. Amplas ini berfungsi dari persiapan substrat bambu hingga pengamplasan masing-masing lapisan coating.
Alat selanjutnya yang perlu disiapkan yaitu kain untuk membersihkan debu. Siapkan juga air bersih. Untuk finishing bambu dengan cat water based, air harus memiliki Ph kurang lebih 7. Angka ini tidak boleh terlalu rendah karena kadar asam dalam air terlalu tinggi.
Sisanya Anda hanya perlu mempersiapkan wadah untuk melarutkan masing-masing bahan finishing. Sangat dianjurkan untuk tidak menggunakan wadah yang sama untuk keempat bahan
Bambu yang baru saja diolah menjadi furniture atau kerajinan pasti memiliki sisa-sisa kotoran seperti permukaan yang kasar hingga lem. Semua kotoran ini harus dibersihkan terlebih dahulu agar tidak mengganggu proses penyerapan cat di permukaan bambu.
Cara membersihkannya cukup dengan menggunakan kain kering yang sudah dibasahi air. Bisa juga dengan mencampurkan air dengan sedikit sabun agar kotoran keras bisa melunak. Pastikan permukaan bambu bebas dari kotoran apapun.
Segera lap kering bambu agar tidak menjadi basah atau lembab yang juga mempengaruhi cat untuk bisa menempel. Bisa juga menjemur bambu jika sekiranya masih terlalu basah.
Selesai dibersihkan, bambu harus diamplas terlebih dahulu. Tujuannya untuk membuat permukaan menjadi kasar sehingga cat mudah menempel. Untuk pengamplasan ini Anda bisa menggunakan amplas nomor 220.
Cara mengamplas tidak perlu dengan balok kayu tapi langsung menggunakan tangan. Dikarenakan permukaan bambu tidak rata tetapi banyak lekukan. Amplas harus mengikuti permukaan bambu agar menjadi lebih halus.
Proses pengamplasan berlangsung sampai permukaan jika diraba menjadi halus. Setelahnya bersihkan debu amplas dengan kain yang kering.
Anda siap untuk melakukan finishing bambu dengan stain.
Sebelum mengecat, Anda disarankan untuk melindungi area kerja supaya cat tidak mengotori lantai atau benda-benda di sekitarnya. Anda bisa mengalasi lantai dengan terpal, kertas koran atau lembaran plastik.
Selain itu tutup area bambu yang menggunakan dekorasi berbahan logam sehingga tidak berkarat. Untuk menutupnya Anda bisa menggunakan isolasi kertas.
Proses finishing bambu dimulai dari mengaplikasikan wood filler. Anda hanya perlu mengaplikasikannya pada lubang pori bambu yang ada di setiap ujung potongan. Pori ini ukurannya cukup besar dan mudah terlihat.
Cara mengisinya adalah dengan scrape uttuk meratakan filler. Pilihlah warna filler yang sesuai dengan stain. Ada empat pilihan filler dari Biovarnish yaitu mahoni, ramin, sungkai dan juga jati.
Setelah diratakan, cukup tunggu kering selama 20 menit. Tidak perlu dijemur. Lanjutkan dengan mengamplas permukaannya. Gunakan amplas nomor 240 hingga halus.
Cara finishing bambu dimulai dengan mengencerkan stain menggunakan air. Anda bisa mengikuti perbandingan bahan dan pelarut sesuai yang tertera pada kemasan. Kemudian aduk sampai larut di wadah terpisah, jangan langsung di kaleng cat.
Kuaskan Biovarnish Liquid Stain langsung ke permukaan bambu. Atur arah penguasan karena bambu tidak memiliki serat. Kuas harus ditarik searah hingga merata. Proses pengeringan membutuhkan waktu 60 menit juga tidak perlu dijemur.
Usai stain kering, Anda bisa mengamplasnya, gunakan amplas 400. Jangan lupa bersihkan debu amplas dan ulangi penguasan Liquid Stain jika warna kurang gelap.
Lapisan selanjutnya yang dibutuhkan adalah Biovarnish Sanding Sealer. Cara finishing-nya juga sama yaitu dengan melarutkan terlebih dahulu bersama air. Warna dari sanding sealer adalah transparan jadi tidak mempengaruhi warna hasil akhirnya.
Cara menguaskan sanding sealer cukup dengan mengikuti arah sapuan dari liquid stain supaya hasilnya halus. Gunakan kuas berbeda untuk hasil maksimal. Biarkan sanding sealer kering dan amplas secara ambang.
Coating terakhir yang digunakan adalah clear coat atau yang juga disebut pernis water based. Biovarnish Clear Coat tersedia dua pilihan yaitu matte dan gloss. Anda bisa menggunakan finishing gloss untuk furniture luar ruangan dan matte untuk interior.
Cara mengaplikasikan clear coat cukup dilarutkan terlebih dahulu dengan air, dikuaskan searah sapuan kuas pertama, setelah itu proses pengeringan membutuhan waktu seharian atau 24 jam.
Baik itu finishing kerajinan bambu atau furniture, lapisan coating dan urutan aplikasinya sama. Hanya saja jika ingin mendapatkan hasil sempurna ada beberapa tips yang bisa Anda ikuti sebagai berikut ini.
Proses finishing bambu secara lengkap dengan stain tidaklah sulit jika Anda menggunakan produk dari Biovarnish. Selain hasilnya, warna dan perlindungannya pun juga terjamin. Jika Anda ingin mendapatkan produk cat water based berkualitas ini bisa langsung melalui link berikut ini.