Mengawali hobi sebagai tukang kayu? Istilah keren yang digunakan adalah woodworker. Sebagai pemula ada beberapa pelajaran dasar yang perlu Anda ketahui mengenai kayu. Baik itu jenis-jenis kayu, tipe pengeleman, perawatan hingga finishingnya. Anda mungkin sudah memiliki banyak desain di pikiran dan tidak sabar untuk merealisasikannya.
Ada banyak cara untuk merealisasikan desain yang ingin Anda buat, namun hanya cara tertentu saja yang harus dihafalkan saat Anda melakukan finishing. Bagian terakhir sebelum akhirnya produk kayu digunakan adalah finishing, pada bagian ini akan menentukan apakah desain yang Anda buat menarik.
Bagi Anda yang sedang belajar untuk bekerja dengan engineered wood atau kayu buatan perlu perhatian yang lebih khusus. Karakteristik kayu buatan berbeda dengan kayu solid. Macamnya juga sangat banyak sehingga lebih luas lagi jenis bahan finishing yang bisa digunakan.
Mulailah untuk mendapatkan hasil finishing natural, baru setelah itu pelajari bagaimana Anda bisa mengecat untuk tampilan solid. Finishing natural untuk engineered wood adalah bagian yang paling sulit. Oleh karena itu mempelajarinya di awal akan membantu Anda saat praktek nantinya.
Sama seperti kayu solid yang memiliki banyak jenis, engineered woodjuga terdiri dari berbagai tipe. Jenis-jenis ini terbagi dari cara pembuatannya. Kayu buatan adalah jenis kayu yang diolah dari kayu solid menggunakan mesin.
Secara umum, kayu akan dipotong-potong melalui mesin khusus. Potongan dari kayu tersebut akan di press bersama dengan lem menggunakan alat kemudian dilapisi dengan veneer. Setiap jenis kayu memiliki ukuran potongan dan cara press yang berbeda.
Berikut ini beberapa macam jenis kayu buatan yang banyak digunakan.
Masih banyak jenis kayu buatan yang lainnya dan akan Anda temukan di toko bahan bangunan. Misalnya seperti triplek atau multiplek yang termasuk dalam plywood, atau barecore yang hampir sama dengan blockboard.
Apapun tipe kayu buatan yang Anda gunakan, untuk melakukan finishing pastikan langkah-langkahnya benar. Semua kayu buatan memanfaatkan mesin press yang artinya terdapat komponen lain yaitu lem dan harus diperhatikan. Belum lagi lapisan veneer yang tipis membuat Anda harus berhati-hati dalam mengamplas.
Demi memudahkan Anda saat bekerja dengan berbagai macam engineered wood tersebut sebaiknya perhatikan jenis bahan finishing yang digunakan dan cara aplikasinya. Berikut ini tujuh tips bermanfaat agar Anda tepat melakukan finishing.
Mengecat untuk hasil natural pada kayu artinya ada dua pilihan yaitu lacquer atau pernis. Sebaiknya sebagai pemula Anda memilih pernis kayu karena proses aplikasinya yang lebih mudah. Anda juga bisa menggunakan pernis kayu water based yang bebas dengan aroma menyengat.
Pernis kayu water based juga lebih cepat kering. Hasilnya bahkan lebih transparan dan Anda bisa mengaplikasikan dengan berbagai jenis alat. Sedangkan lacquer adalah bahan finishing yang cukup berat, untuk hasil terbaik Anda harus menggunakan spray gun.
Mengamplas adalah tahapan awal apapun untuk mengecat permukaan kayu. Tanpa mengamplas Anda tidak akan mendapat hasil finishing yang halus dan juga rata. Khusus untuk kayu buatan yang menggunakan lapisan veneer hindari mengamplas dengan mesin terlalu lama.
Mesin yang ditekan dan lama akan membuat lapisan veneer habis dan rusak. Sebaiknya pilih pengamplasan manual dengan balok kayu. Jika terpaksanya menggunakan mesin karena ukuran kayu yang terlalu besar, lakukan dengan cepat dan jangan berhenti lama di satu titik.
Anda juga harus mempersiapkan area kerja, dimana tempat tersebut harus bebas debu. Hindari tempat lembab yang gelap jika Anda bekerja di dalam ruangan. Pilih area yang beratap, dan jangan mengecat di area yang terbuka karena akan membuat banyak debu.
Pisahkan area finishing dengan tempat memotong kayu yang sudah pasti memiliki banyak debu. Sebaiknya vakum ruangan terlebih dahulu sebelum Anda menggunakannya. Anda bisa mengalasi meja dengan koran atau menggantung kayu yang hendak di cat.
Bagi Anda yang akan bekerja dengan kuas, pastikan jenis kuas yang digunakan kompatibel dengan jenis cat. Cat solvent hanya menggunakan kuas bulu alami sedangkan cat water based menggunakan kuas bulu nilon.
Berikut ini beberapa hal yang diperhatikan:
Apabila Anda menggunakan spray gun pilih nozzle ukuran 1 yang paling sering digunakan. Hasilnya juga lebih baik karena cat yang keluar dalam jumlah normal. Sangat disarankan sebelum langsung mengaplikasikan di atas permukaan kayu lakukan percobaan. Jangan terlalu penuh mengisi larutan dalam tabung spray.
Semprotkan dengan jarak 15 hingga 20 cm, dan lakukan ke arah horizontal terlebih dahulu. Setelah merata Anda bisa mengaplikasikan secara vertikal. Langkah ini akan membuat cat lebih menutup permukaan kayu.
Apabila Anda menggunakan roller pilihlah ukuran yang tepat. Roller hanya bisa diaplikasikan jika kayu berukuran lebah dan rata, jika banyak ukiran pilih spray gun. Ukuran roller yang digunakan bisa besar untuk permukaan kayu yang luas. Anda juga bisa menggunakan roller kecil untuk bagian kaki meja atau permukaan yang lebih kecil.
Cara menggunakannya hampir sama dengan kuas, Anda cukup mengaplikasikannya dalam satu kali. Jangan berulang-ulang untuk mencegah kerusakan pada permukaan cat yang setengah kering.
Jangan lupakan proses pengeringan. Beda cat maka prosesnya juga berbeda, cat solvent membutuhkan sinar matahari sedangkan cat water based tidak. Pastikan cuaca selalu dalam keadaan cerah dan kering. Untuk cat solvent Anda membutuhkan waktu lebih dari dua jam sebelum mengaplikasikan cat ulang.
Cat water based akan lebih kering dengan lama sekitar satu jam. Pastikan lapisan cat sudah benar benar kering sebelum Anda memulai untuk aplikasi lapisan coating selanjutnya. Pada lapisan terakhir Anda bisa mendiamkan kayu selama 24 jam atau lebih sebelum digunakan.