Apakah yang terjadi jika Anda datang ke suatu cafe dan duduk pada furniture yang kasar? Selain itu meja yang digunakan untuk menumpu tangan ternyata masih memiliki bulu kayu yang belum dihilangkan.
Beberapa bulu kayu bisa masuk ke dalam kulit dan menyakiti diri Anda. bahayanya lagi jika bulu pada kayu masuk ke dalam makanan yang disajikan di atas meja. Masalah permukaan yang halus dan rata bebas bulu kayu wajib diperhatikan pengrajin furniture dan pemilik cafe.
Bagi pengrajin ini adalah kesalahan dasar yang harusnya dapat dihindari. Untuk alasan apapun finishing yang baik tidak boleh memiliki permukaan kayu yang kasar dan tersisa bulu kayu.
Artinya perlakukan pengrajin pada furniture salah atau justru tidak dipersiapkan sama sekali dengan baik. Lalu apa yang seharusnya pengrajin lakukan untuk menghindari hasil finishing yang kasar? Anda akan menemukan jawabannya di sini.
Jika Anda adalah DIY pernahkah Anda memperhatikan mengapa tidak pernah mendapatkan hasil finishing yang halus. Jika Anda menjualnya untuk kebutuhan cafe bisa saja hasil kerja Anda akan dikembalikan.
Sangat fatal menjual furniture selesai finishing tanpa menghasilkan finishing yang halus dan merata. Apakah sebabnya? Anda pasti tidak melakukan hal berikut ini:
Sangat penting untuk melakukan pengamplasan sebelum proses pengecatan. Permukaan kayu harus di amplas dengan cara yang tepat. Bagaimana caranya? Cara paling tepat adalah mengamplas searah serat kayu.
Pengamplasan yang berlawanan serat akan menaikan bulu kayu dan menghasilkan finishing yang kasar. Perhatikan bagaimana arah serat kayu yang akan Anda finishing terlebih dahulu.
Ampelas memiliki permukaan kasar yang berbeda-beda. Semakin halus permukaan amplas maka semakin besar angka gritnya. Misalnya amplas 320 grit lebih halus dibandingkan amplas 180 grit.
Jika memulai dari grit yang salah misalnya untuk hasil yang halus Anda menggunakan amplas dengan grit 320. Permukaan kayu tidak akan kunjung halus jika menggunakan grit dari amplas yang halus.
Permukaan kayu yang kasar bisa juga disebabkan oleh bulu kuas yang rontok. Mengecat dengan kuas memang cara yang mudah namun jika Anda menggunakan kuas yang murah maka bulu kuas sangat mudah rontok.
Sama halnya dengan kuas bekas yang sudah kaku, bulu kuas akan mudah rontok dan menghasilkan finishing yang kasar. Bulu kuas bisa menyakiti jika terkena pada kulit sama seperti bulu kayu.
Kayu memiliki pori dan beberapa cacat hal ini adalah wajar. Namun pengrajin harus paham ini. Banyak pengrajin yang terburu waktu sehingga mengaplikasikan plitur secara langsung. Padahal diperlukan cat dasar kayu untuk menutup pori bahkan cacat pada kayu.
Tanpa menggunakan cat dasar kayu seperti wood filler atau sanding sealer maka minyak kayu juga akan lebih mudah naik.
Inilah kesalahan yang sering dilakukan karena diburu oleh waktu. Padahal finishing meja cafe membutuhkan ketelatenan yang harus menjadi kebiasaan.
Ingin mendapatkan hasil finishing meja cafe yang halus dan merata? Gunakan plitur kayu water based yang akan membantu Anda mendapatkan hasil halus. Tidak hanya halus, meja cafe juga akan menjadi lebih tahan lama dengan transparansi yang tinggi.
Berikut ini tips yang bisa diikuti untuk menghasilkan finishing yang halus dan merata dengan plitur kayu water based.
Anda bisa mengetes bagaimana warna yang dihasilkan pada jenis kayu yang dimiliki. Apakah warna yang diberikan sesuai dengan yang diinginkan. Beberapa plitur akan memberikan warna berbeda sesuai dengan jenis kayunya.
Cat dasar kayu yang sangat penting untuk digunakan adalah sanding sealer. Baik itu hasil finishing open pore atau close pore hasil finishingnya akan merata dan halus dengan sanding sealer.
Jangan ragu untuk membeli kuas dengan harga yang mahal. Kuas dengan harga mahal akan memberikan hasil finishing yang terbaik. Khusus untuk cat water based gunakan kuas nilon dan kuas busa. Pastikan alat masih baru, apabila Anda menggunakan alat yang bekas pastikan kuas kering, bersih dan tidak memiliki bulu yang rontok.
Anda akan menggunakan plitur dengan kuas, pastikan sapuan kuas searah serat kayu. Aplikasi yang berlawanan serat kayu akan menghasilkan finishing yang kasar. Bahkan beberapa cacat seperti bubble, brush mark akan muncul.
Alasannya adalah plitur kayu tidak masuk ke dalam pori kayu dengan sempurna. Pori bisa saja mengandung udara yang akan keluar setelah plitur diaplikasikan dan menimbulkan bubble.
Jangan pernah menjemur furniture yang sudah dilapisi plitur kayu water based di bawah panas matahari langsung. Plitur tidak akan mengering dengan sempurna karena panas akan mempercepat penguapan.
Bahkan tanpa dijemur sebenarnya plitur kayu water based akan mengering dengan sempurna. Cukup peletakan furniture dalam ruangan yang kering dengan sirkulasi udara yang baik akan membantu cat mengering dengan sempurna.
Seperti yang telah dijelaskan bahwa mengamplas adalah bagian terpenting sebelum mengaplikasikan plitur kayu water based. Apakah Anda sudah melakukan pengamplasan dengan benar? Bagaimana Anda meyakinkan diri bahwa meja cafe sudah benar-benar halus bebas bulu kayu?
Mengamplas perlu teknik tersendiri yang harus dicermati sesuai dengan permukaan kayu. Tidak sedikit furniture yang memiliki lekukan atau permukaan yang datar. Bagaimana jika permukaan kayu cukup besar dan akan sulit ditangani dengan pengamplasan manual?
Berikut ini teknik mengamplas yang perlu Anda pelajari untuk hasil finishing yang rata dan halus.
Cara memastikan bahwa permukaan kayu sudah halus dan rata adalah dengan chaya. Gunakan lampu yang diarahkan langsung pada permukaan kayu. perhatikan dari arah yang sama dengan permukaan kayu. Anda akan melihat apakah permukaan kayu masih banyak memiliki bulu yang harus dihilangkan.
Para profesional biasanya cukup dengan meraba permukaan untuk memastikan bahwa permukaan kayu sudah benar-benar halus. Anda bisa melakukannya jika sering mengamplas untuk mendapatkan hasil finishing yang halus.