Saat berencana melakukan finishing warna natural, plitur dan liquid stain akan bersaing menempati peringkat teratas untuk menjadi pilihan pertama. Keduanya memiliki keunggulannya masing-masing. Kedua bahan ini sebenarnya memiliki perbedaan mendasar.
Plitur adalah salah satu jenis pernis yang dikenal dengan sebutan sirlak. Material yang digunakan untuk menciptakan plitur adalah resin alam atau oker.
Berbeda dengan stain yang dikenal dengan cat kayu dan terdiri dari dua macam bahan baku dan bahan pelarutnya. Terdapat stain acrylic water based dan solvent based. Liquid stain acrylic water based memiliki keunggulan lebih baik dalam hal warna dibandingkan solvent.
Baca Juga : cat minyak vs water based cat mana yang lebih baik untuk furnitur kayu
Pada artikel ini akan dijelaskan lebih lanjut manakah hasil warna terbaik yang sebaiknya digunakan. Karena plitur berbeda dengan pernis yang bisa menghasilkan warna sama seperti stain.
Supaya Anda tidak bingung perihal perbedaan untuk menentukan mana yang akan digunakan, apakah akan menggunakan plitur atau liquid stain, Anda bisa menjadikan beberapa list berikut ini sebagai referensi.
Baca Juga : simak 5 tips ini saat menggunakan cat water based dengan baik dan benar
Warna transparan dari plitur sama seperti pernis, hanya saja ada efek menguning yang dihasilkan setelah Anda mengaplikasikan plitur. Itulah yang membedakannya dengan pernis. Perihal transparansi, dibandingkan dengan stain, plitur masih lebih baik.
Ketika stain diaplikasikan sekali hingga dua kali bahkan lebih, warnanya akan menjadi lebih gelap. Untuk beberapa pilihan warna yang gelap nan eksotis, warna kayu akan gelap tidak terlihat dan hanya serat kayu saja yang nampak.
Perbedaan lain juga akan terlihat dari penggunaan liquid stain. Warna dari stain akan langsung muncul ketika sekali menguaskan atau menyemprotkan. Bahkan hanya dalam satu kali lapisan saja warnanya akan tampak.
Berbeda dengan liquid stain, warna plitur tidak langsung muncul. Pada awalnya, warnanya hanya tampak sedikit kekuningan. Saat proses pengeringan, barulah warna akan muncul dan terlihat. Warna plitur muncul tidak dalam waktu singkat, butuh waktu beberapa jam bahkan beberapa hari setelah aplikasi pada furnitur.
Plitur biasanya digunakan untuk lapisan akhir, berbeda dengan stain yang harus ditumpuk dengan coating, baik sanding sealer atau clear coat. Oleh karena itu, hasil tampilan kilap dari sirlak kayu sangat tinggi. Bisa dibilang high gloss dan glossy.
Berbeda dengan tampilan stain yang semi gloss di mana Anda bisa mengubah tampilan tersebut sesuai kebutuhan dan cara aplikasi. Dengan adanya lapisan clear coat atau pernis di atasnya maka furnitur bisa memiliki tampilan gloss hingga matte.
Seperti yang disebutkan pada perbedaan pertama, warna plitur kayu natural dan sangat transparan. Beberapa orang yang ingin mengaplikasikan warna lebih tajam seperti stain harus menambahkan pigmen ke dalam larutan sirlak.
Warna akan berubah dengan penambahan pigmen, namun jika jumlah pigmen yang diberikan berlebihan akan mengakibatkan kurangnya kekuatan perlindungan. Campuran pigmennnya sendiri sebaiknya tidak lebih dari 10 persen.
Berbeda dengan plitur, liquid stain bisa langsung diaplikasikan tanpa tambahan pigmen. Cukup dengan bahan pelarutnya berupa air saja. Anda hanya perlu memilih warna yang sudah disediakan.
Perbedaan terakhir adalah soal ketahanan warna. Hal ini tentu jadi pertimbangan yang sangat besar apalagi untuk furnitur outdoor. Sama seperti ketika menunggu warna dari plitur terlihat, ketahanan warnanya juga kurang baik. Sifat warnanya yang mudah berubah dan menjadi lebih menguning harus diwaspadai.
Perubahan warna plitur tersebut disebabkan oleh pengaruh oksidasi dan juga sinar uv. Sirlak yang sudah mengeras sekalipun bisa berubah warna menjadi menguning dari sebelumnya.
Berbeda dengan plitur, liquid stain water based tidak akan berubah warna. Hal ini karena proses formulasi warna sejak awal sudah diolah agar tidak berubah. Ditambah lagi di atas stain masih perlu dilapisi dengan pernis yang memberikan perlindungan sehingga sinar uv atau masalah kayu lainnya tidak akan mengubah warnanya.
Perbedaan yang sangat jelas bisa dilihat juga dari pilihan warna plitur. Sirlak berbentuk kepingan seperti emping, jadi orang Indonesia banyak yang menyebutnya plitur emping. Bahan finishing ini sangat terkenal dan banyak digunakan sebelum abad 20 ketika cat seperti stain belum muncul.
Warna yang dihasilkan sirlak dipengaruhi dari getah pohon di mana serangga lak hidup di pohon tersebut. Serpihan emping ini sendiri berwarna kuning. Namun, produk yang banyak dijual di pasaran adalah shellac orange yang menghasilkan warna kekuningan.
Selain warna tersebut ada juga warna pirang terang atau patina dan warna coklat gelap yang biasanya dikenal dengan nama garnet. Setidaknya ada empat variasi warna yang umum digunakan seperti warna coklat, orange, kuning serta warna kemerahan.
Untuk menduplikasi warna kayu jati asli dari plitur bisa dibilang cukup sulit. Akhirnya penggunaan pigmen pun dilakukan karena plitur hanya terbatas memiliki keempat warna tersebut saja. Varian warnanya akan bertambah ketika mencampurkan pigmen.
Kemudahan soal pilihan warna akan Anda dapatkan jika menggunakan liquid stain. Jika ingin memilih warna plitur kayu jati yang bagus Anda hanya tinggal memilih dari katalog warna cat kayu.
Katalog warna yang banyak ini sendiri karena sejak diproduksi, stain sudah dicampur dengan pigmen yang menyerupai warna kayu. Ada pilihan warna kayu mahoni, warna kayu jati, walnut, oak, cherry, sonokeling dan berbagai warna kayu lainnya.
Menentukan warna saat finishing adalah prioritas yang akhirnya membuat banyak orang beralih menggunakan liquid stain ketimbang sirlak. Ditambah lagi warna stain yang bertahan lama membuatnya produk ini diminati.
Ketika diaplikasikan pada kayu yang memiliki warna asli putih seperti jati belanda, stain akan mengubah warna kayu aslinya sesuai warna yang Anda pilih. Anda hanya akan melihat serat kayu yang indah namun dengan warna berbeda.
Jika Anda ingin mendapatkan varian warna yang banyak serta praktis, liquid stain adalah pilihan yang tepat. Produk liquid stain acrylic water based yang direkomendasikan adalah produk dari Biovarnish.
Mengapa acrylic water based? Karena warna yang dihasilkan bisa bertahan lebih lama dibandingkan produk solvent based dan plitur atau sirlak. Walaupun terdapat oksidasi pada permukaan kayu, warna stain tetap tak akan berubah.
Belum lagi cara aplikasinya yang sangat mudah akan membuat Anda tidak perlu bingung lagi dalam hal aplikasi. Hanya dilarutkan dengan air dan cat akan mengeluarkan warna sesuai warna yangs udah Anda pilih.
Jika Anda tertarik mengguakan produk liquid stain dari Biovarnish, Anda bisa mendapatkannya melalui beberapa link marketplace berikut ini.