Teknologi dalam pembuatan cat kayu transparan water based sudah ada sejak setengah abad yang lalu. Caranya hampir sama dengan teknologi pembuatan cat latex dan lem kuning. Cat ini terkenal lebih mahal dibandingkan dengan bahan finishing lainnya dan dianggap lebih sulit untuk diaplikasikan.
Kini semakin banyak orang yang sadar mengenai polusi udara akhirnya mulai membuat peraturan dengan membatasi penggunaan solvent seperti VOC (volatile organic compound). Semua cat harus memiliki kandungan voc yang dibatasi supaya tak lagi menimbulkan efek polusi bagi lingkungan.
Baca Juga : cat water based untuk finishing natural transparan pada kayu jati
Apa yang disebut dengan cat water based sebenarnya masih mengandung bahan solvent di dalamnya. Yang berbeda adalah jumlahnya, karena peranan air menggantikan thinner atau sebagian besar solvent sebagai bahan pembuat cat.
Penting sekali bagi Anda yang selama ini menggunakan cat solvent untuk beralih menggunakan cat water based karena pertimbangan masalah polusi tadi. Oleh karena itu sebaiknya kenali karakteristik hingga masalah yang akan muncul dan solusinya supaya hasilnya tidak jauh berbeda dengan cat solvent.
Mengapa disebut sebagai cat berbahan dasar air? Supaya dapat dibedakan dengan cat berbasis solvent seperti shellac, lacquer, dan juga vernis yang tak menggunakan air. Biasanya cat water based terbuat dari bahan acrylic atau polyurethane. Cat berbahan dasar air ini akan lebih bermanfaat jika digunakan sebagai cat kayu transparan indoor.
Bahan acrylic dan polyurethane yang digunakan hanyalah dalam jumlah sedikit yang kemudian dilarutkan dengan air. Solvent menguap lebih lama daripada air, oleh karena itu penting untuk menambahkan ‘’glycol ether’’.
Setelah semua air menguap maka partikel kecil dari bahan finishing akan melekat menjadi satu dan solvent akan melunakan molekul lainnya dalam bentuk partikel supaya mereka bisa saling mengunci satu sama lain. Cara kerjanya sama seperti molekul yang terdapat pada shellac dan lacquer.
Setelah solvent menguap, barulah lapisan film kemudian terbentuk. Bahan acrylic digunakan untuk cat water based karena sangat keras dan juga kuat. Beberapa pabrikan bahkan mencampurkan acrylic dengan polyurethane yang membuat bahan finishing menjadi lebih kuat lagu. Beberapa pabrikan kemudian menyebutnya sebagai polyurethane water based.
Jenis cat kayu transparan outdoor seperti polyurethane ini bisa digunakan untuk furniture yang sering terkena goresan seperti furnitur pantai bahkan lantai kayu dan deck. Perlu Anda ketahui bahwa semua jenis cat kayu transparan water based memiliki hasil yang sama dengan lacquer dan pernis.
Ketika Anda membeli cat water based maka banyak yang mengatakan bahwa produk tersebut tahan terhadap goresan. Hal ini memang benar, khususnya jika Anda membandingkannya dengan poliuretane berbasis solvent. Namun ada beberapa perbedaan yang harus dipertimbangkan.
Pertama cat water based proses pengeringannya lebih cepat sehingga Anda perlu mengaplikasikan dengan cepat. Kedua, cat ini dianggap tidak membentuk lapisan coating yang lebih tipis sehingga tak tahan terhadap panas, solvent, asam dan alkali. Tapi ada perkembangannya tak seluruh produk memiliki kelemahan ini.
Ada beberapa karakteristik dari cat water based yang bisa diperhatikan. Karakter inilah yang membedakannya dengan cat solvent.
Cat kayu transparan water based memiliki kandungan solvent yang sangat sedikit. Sehingga bisa dikatakan, lebih sedikit solvent yang menguap ke atmosfer dan menimbulkan polusi. Lebih sedikit pula solvent yang menyebabkan api menjalar dan sedikit solvent yang dihirup.
Melalui pengurangan polusi udara adalah cara yang tepat dengan memilih cat berbasis air. Bahkan mengurangi resiko kebakaran dan bahan beracun di udara adalah keuntungan tersendiri untuk lingkungan rumah. Solvent yang terkandung dalam cat water based tidak cukup banyak untuk membuatnya menjadi bahan yang mudah terbakar.
Kandungannya lebih rendah dari racun dibandingkan pernis konvensional, lacquer atau bahan finishing sejenisnya. Para pengguna yang sudah berganti menggunakan cat berbahan air telah merasakan manfaatnya. Udara ruang kerja menjadi lebih bersih dan tidak menusuk indra penciuman.
Khususnya bagi mereka yang bekerja untuk mengecat lantai kayu yang tidak selalu mendapatkan ruangan dengan ventilasi udara yang baik. Otomatis bernapas di dalam ruangan yang penuh dengan solvent tidak dapat dihindari. Tak heran jika kini lebih banyak yang menggunakan cat water based untuk finishing lantai kayu.
Mirip dengan cat latex, karakteristik dari cat water based adalah mudah untuk dibersihkan. Jika cat solvent harus dibersihkan dengan thinner, kini Anda hanya perlu air saja. Jika Anda ingin mengecat dengan warna yang berbeda, cukup mencuci kuas atau tabung spray dengan air.
Namun jika Anda membiarkannya terlalu lama maka akan membuat cat mengeras dan air tidak dapat bekerja dengan baik. Ketika cat sudah mengeras, Anda tetap harus menggunakan solvent atau thinner bahkan alkohol. Jadi perhatikan proses pengecatan dengan benar dan segeralah mencuci sebelum cat mengering.
Ketika menggunakan cat kayu transparan, Anda mungkin tidak akan menyadarinya bahwa tak ada warna yang dihasilkan. Artinya cat water based benar-benar menghasilkan warna yang transparan. Jika Anda menggunakan pernis water based maka hal ini sungguh menguntungkan, baik itu tampilan gloss atau matte.
Hasil warnanya memang sedikit lebih pucat, namun triknya adalah cukup dengan memberikan beberapa kali lapisan coating saja. Cat water based memang harus diaplikasikan tipis namun diulangi dua hingga tiga kali sehingga warnanya lebih tajam.
Pada saat mengaplikasikan cat water based pertama kali, Anda mungkin akan mengalami beberapa masalah. Masalah ini biasa terjadi dan Anda bisa memperbaikinya dengan mudah. Ini beberapa masalah dan solusi mengaplikasikan cat pernis kayu yang bisa dilakukan:
Penyebab munculnya bubble adalah karena cat yang dilarutkan dikocok atau mengaduk cat dengan kuas. Alasan kedua cat tidak didesain untuk aplikasi menggunakan kuas. Cara menghindari supaya tidak muncul bubble adalah dengan mengaduknya secara perlahan dengan stainles steel. Bisa juga dengan mengganti cat water based yang aplikasinya menggunakan kuas.
Cat water based memang lebih cepat kering, namun bisa juga muncul masalah waktu kering yang berlangsung lama. Alasannya adalah udara yang terlalu lembab sehingga air sulit untuk menguap. Jadi solusinya adalah dengan mengeringkan di dalam ruangan yang memiliki sirkulasi udara baik.
Efek cat mengelupas bisa juga terjadi setelah cat water based selesai diaplikasikan dan mengering. Masalah ini diakibatkan oleh aplikasi filler atau glaze dan sanding sealer yang berbahan solvent. Sehingga cat water based tidak bisa menciptakan bonding pada permukaan di bawahnya. Cara mengatasinya, bersihkan semua lapisan coating terlebih dahulu. Kemudian lapisi ulang dengan wood filler, stains hingga base coat yang sama-sama water based.