Finishing adalah tahap krusial dalam pembuatan furnitur. Baik itu untuk melindungi kayu dari kerusakan maupun memperindah tampilan, pemilihan cat menjadi penentu utama. Dua jenis cat yang paling umum digunakan adalah cat water-based dan cat minyak (solvent-based). Namun, keduanya memiliki karakteristik yang sangat berbeda dan cocok untuk tujuan yang berbeda pula.
Cat water-based adalah jenis cat yang menggunakan air sebagai pelarut utama. Ini menjadikannya pilihan yang lebih ramah lingkungan dibandingkan cat berbasis minyak.
Baca Juga : Jual Cat Dasar Kayu Tahan Jamur Bioduco Berpelarut Air di Indonesia
Cat ini mengandung resin akrilik atau polyurethane yang larut dalam air. Ketika diaplikasikan, air akan menguap dan menyisakan lapisan pelindung di permukaan furnitur.
Cepat kering, sangat efisien untuk produksi massal.
Minim bau dan lebih aman bagi pekerja karena kadar VOC (Volatile Organic Compounds) rendah.
Mudah dibersihkan hanya dengan air.
Ramah lingkungan, cocok untuk standar produksi berkelanjutan.
Tidak sekuat cat minyak dalam hal ketahanan terhadap goresan.
Warna cenderung lebih pucat, kurang “deep” dibanding cat minyak.
Bisa lebih mahal dalam beberapa kasus.
Cat minyak, atau solvent-based, menggunakan pelarut kimia seperti thinner atau turpentine. Jenis cat ini sudah lama digunakan dalam industri furnitur.
Mengandalkan bahan pelarut seperti toluene atau xylene, cat ini mengering melalui proses oksidasi yang lambat, memberikan hasil akhir yang lebih keras.
Memberikan hasil akhir mengkilap dan kaya warna.
Lebih tahan terhadap goresan dan air.
Umumnya lebih murah daripada cat water-based.
Mengandung VOC tinggi, berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.
Pengeringan lambat, bisa memakan waktu berhari-hari.
Peralatan harus dibersihkan dengan pelarut khusus, menambah biaya dan waktu.
Aspek | Cat Water-Based | Cat Minyak |
---|---|---|
Waktu Pengeringan | Cepat (1-2 jam) | Lambat (hingga 24 jam) |
Bau | Ringan | Tajam dan menyengat |
Lingkungan & Kesehatan | Aman, VOC rendah | Berbahaya, VOC tinggi |
Daya Tahan | Sedang | Tinggi |
Estetika | Warna terang, lembut | Warna tajam dan glossy |
Perawatan Alat | Cukup air | Butuh thinner |
Cat minyak mengandung bahan kimia berbahaya yang bisa mencemari udara dan memicu gangguan kesehatan. Sebaliknya, cat water-based lebih aman dan sesuai standar produksi hijau.
Meski cat minyak unggul dalam daya tahan, teknologi terbaru telah membuat cat water-based semakin kompetitif dalam kualitas hasil akhir.
Cat water-based unggul di sini. Tanpa perlu bahan kimia berbahaya, alat bisa langsung dicuci air, hemat waktu dan biaya.
Saat memilih cat untuk proyek furnitur, perhatikan:
Jenis kayu
Fungsi furnitur (indoor/outdoor)
Anggaran dan waktu produksi
Standar lingkungan kerja
Untuk furnitur anak-anak atau tempat umum, cat water-based jelas pilihan lebih aman.
Banyak pabrikan Eropa dan Jepang beralih ke cat water-based demi memenuhi standar ekspor dan mengurangi jejak karbon. IKEA, misalnya, telah menggunakan cat berbasis air untuk sebagian besar produknya sejak 2010.
Perbedaan antara cat water-based dan cat minyak sangat signifikan, baik dari aspek teknis maupun dampak lingkungannya. Cat water-based unggul dalam keamanan dan efisiensi, sementara cat minyak masih diandalkan untuk kekuatan dan tampilan klasik.
Rekomendasi:
Gunakan cat water-based untuk proyek yang mengutamakan keselamatan, kecepatan, dan ramah lingkungan. Pilih cat minyak bila menginginkan kekuatan maksimal dan tampilan mewah, asalkan lingkungan kerja mendukung.& Aman!
Ingin hasil finishing furnitur lebih cepat, aman, dan ramah lingkungan? Coba cat water-based kami sekarang dan buktikan perbedaannya! Klik Gambar di Bawah !