Mengecat ulang permukaan yang sebelumnya dilapisi cat solvent-based dengan cat water-based memang memerlukan teknik khusus. Proses ini tak hanya soal mengganti cat lama, tetapi juga memastikan permukaan siap menerima cat baru dengan sempurna. Dengan mengikuti langkah-langkah yang benar, hasil pengecatan akan lebih awet, indah, dan ramah lingkungan.
Ada banyak alasan mengapa orang beralih dari cat solvent-based ke water-based:
Lebih ramah lingkungan: Cat water-based memiliki emisi VOC (Volatile Organic Compounds) yang jauh lebih rendah.
Baca Juga : Dimas Wibisono Memilih Produk Cat Waterbase Dari Bio Industries
Lebih aman untuk kesehatan: Tanpa aroma menyengat dan risiko kesehatan akibat inhalasi jangka panjang.
Mudah dibersihkan: Alat-alat cukup dicuci air biasa tanpa perlu thinner.
Pengeringan cepat: Menghemat waktu pengerjaan.
Karena itu, migrasi ke cat water-based menjadi pilihan cerdas untuk berbagai proyek pengecatan.
Sebelum memulai, persiapan yang matang adalah kunci sukses pengecatan ulang.
Pastikan Anda sudah menyiapkan:
Amplas grit 120 dan 220
Sabun pembersih ringan
Lap microfiber bersih
Primer berbasis water-based
Cat water-based pilihan
Kuas, roller, atau sprayer
Masker debu dan sarung tangan
Periksa permukaan secara detail. Cari tanda-tanda:
Cat mengelupas
Retakan atau kerusakan
Noda minyak atau bahan kimia
Jika ditemukan masalah, segera lakukan perbaikan sebelum melanjutkan.
Tahap pembersihan tidak boleh dilewatkan! Ini akan menentukan apakah cat baru akan menempel sempurna atau tidak.
Gunakan amplas grit 120 untuk menghilangkan lapisan cat lama yang mengkilap.
Amplas dengan gerakan melingkar untuk hasil yang merata.
Hindari terlalu menekan kuat karena bisa merusak substrat.
Gunakan lap microfiber lembab untuk mengangkat semua debu.
Jika perlu, gunakan sabun ringan untuk menghilangkan sisa minyak.
Biarkan permukaan benar-benar kering sebelum lanjut ke tahap berikutnya.
Mengaplikasikan primer adalah langkah wajib agar cat water-based melekat sempurna di atas substrat solvent-based.
Cari primer dengan kriteria berikut:
Khusus untuk transisi solvent ke water-based
Tahan lembab dan jamur
Mudah diaplikasikan, baik dengan kuas, roller, atau sprayer
Rekomendasi: Gunakan primer acrylic bonding primer.
Aplikasikan primer tipis dan merata.
Biarkan kering minimal 2-4 jam, tergantung suhu dan kelembaban.
Amplas ringan dengan grit 220 setelah kering untuk memperhalus permukaan.
Kini saatnya masuk ke tahap utama pengecatan.
Gunakan roller untuk area besar dan kuas untuk sudut atau detail.
Lapisan pertama harus tipis tapi merata.
Gunakan pola zigzag untuk hasil distribusi cat lebih rata.
Biarkan lapisan pertama kering sekitar 2 jam sebelum menambahkan lapisan kedua.
Biasanya dibutuhkan 2-3 lapisan untuk hasil optimal.
Jangan terburu-buru, tunggu cat benar-benar kering antar lapisan.
Kerjakan di ruang berventilasi baik.
Hindari mengecat saat cuaca terlalu lembab atau terlalu panas.
Gunakan masker debu untuk menghindari inhalasi partikel selama amplas.
Mengecat di atas permukaan kotor: Ini akan membuat cat mudah mengelupas.
Tidak menggunakan primer: Cat water-based bisa gagal menempel di substrat solvent-based tanpa primer.
Mengaplikasikan cat terlalu tebal: Ini bisa menyebabkan pengelupasan dini.
Mengecat ulang permukaan yang sebelumnya menggunakan cat solvent-based dengan cat water-based memang memerlukan beberapa langkah ekstra. Namun, dengan persiapan matang, teknik yang tepat, serta penggunaan primer yang sesuai, hasilnya akan memuaskan dan tahan lama. Selain itu, Anda turut berkontribusi menjaga kesehatan dan lingkungan dengan beralih ke produk yang lebih aman. Pastikan untuk selalu mengecek kondisi permukaan, membersihkan secara menyeluruh, menggunakan primer yang tepat, dan mengikuti teknik pengecatan yang benar agar proyek pengecatan Anda berhasil sempurna!
Siap Mulai Proyek Pengecatan Anda? Temukan primer dan cat water-based terbaik kami sekarang. Klik di sini untuk beli!