Cat water-based adalah jenis cat yang menggunakan air sebagai pelarut utama. Dibandingkan dengan cat solvent-based yang berbasis minyak atau thinner, cat ini lebih ramah lingkungan dan rendah bau. Umumnya digunakan untuk finishing kayu, dinding, atau bahkan logam, cat ini menjadi pilihan banyak orang karena proses pengeringannya yang cepat dan lebih aman untuk kesehatan.
Beberapa keunggulan utama dari cat water-based antara lain:
Lebih cepat kering
Tidak berbau menyengat
Mudah dibersihkan dengan air
Tidak mengandung bahan kimia berbahaya (lebih aman)
Namun, meskipun lebih aman, cara penyimpanan dan perawatan cat jenis ini tetap harus diperhatikan agar kualitasnya tidak menurun.
Cat yang disimpan sembarangan bisa mengalami berbagai kerusakan, seperti menggumpal, mengering, atau berubah warna. Bahkan, bisa menghasilkan bau tak sedap jika terkontaminasi jamur atau bakteri. Hal ini tentu akan mempengaruhi kualitas hasil pengecatan.
Jika cat sudah rusak, hasil akhir pengecatan akan menjadi belang, tidak rata, atau bahkan mudah terkelupas. Oleh sebab itu, menjaga kualitas cat sangat penting demi efisiensi biaya dan waktu kerja.
Pastikan kaleng atau wadah cat selalu tertutup rapat setelah digunakan. Jika perlu, gunakan bungkus plastik sebelum menutup kaleng untuk mencegah udara masuk.
Cat water-based sangat sensitif terhadap suhu tinggi dan sinar matahari langsung. Simpan di ruang tertutup yang sejuk dan kering untuk menjaga kestabilan kimia cat.
Suhu ekstrem—baik terlalu panas maupun terlalu dingin—dapat merusak komposisi cat. Begitu pula kelembaban tinggi yang bisa memicu tumbuhnya jamur dalam wadah cat.
Jika cat disimpan dalam jangka waktu lama, sebaiknya aduk setiap beberapa minggu sekali untuk menjaga agar pigmen dan air tetap tercampur merata.
Menggabungkan cat dengan bahan tambahan (seperti thinner atau pewarna lain) bisa mempercepat kerusakan jika tidak digunakan dalam waktu dekat.
Jika cat mengeluarkan bau menyengat yang berbeda dari biasanya, atau warnanya terlihat pudar atau berubah, itu bisa menjadi tanda kontaminasi.
Cat yang bagus harus memiliki tekstur halus dan merata. Jika cat menggumpal atau lapisannya terpisah meskipun sudah diaduk, sebaiknya jangan digunakan lagi.
Trik ini sangat efektif untuk mencegah udara masuk. Gunakan plastik wrap atau kantong plastik sebelum menutup kaleng dengan penutup aslinya.
Dengan menandai tanggal pertama kali cat dibuka, Anda bisa memperkirakan berapa lama cat masih layak pakai. Cat water-based biasanya dapat bertahan 6–12 bulan setelah dibuka, tergantung kondisi penyimpanan.
Menyimpan dan menjaga kualitas cat water-based bukanlah hal yang sulit, asalkan dilakukan dengan tepat. Berikut ringkasan poin-poin pentingnya:
Gunakan wadah tertutup rapat
Simpan di tempat sejuk dan kering
Hindari suhu ekstrem dan kelembaban
Aduk cat secara berkala
Kenali tanda-tanda kerusakan
Gunakan plastik pelindung dan beri label waktu pembukaan
Dengan menerapkan tips-tips di atas, Anda tidak hanya menjaga kualitas cat tetapi juga menghemat pengeluaran jangka panjang. Pastikan selalu memperhatikan instruksi penyimpanan dari produsen untuk hasil terbaik.
1. Apakah cat water-based bisa disimpan di kulkas?
Tidak dianjurkan. Suhu kulkas terlalu dingin dan bisa membuat cat mengental atau menggumpal.
2. Berapa lama cat water-based bisa bertahan setelah dibuka?
Umumnya 6–12 bulan tergantung kondisi penyimpanan.
3. Apakah cat yang sudah menggumpal masih bisa digunakan?
Jika tidak bisa larut meski diaduk, sebaiknya tidak digunakan lagi.
4. Bolehkah mencampur dua merek cat water-based?
Sebaiknya tidak, karena bisa menyebabkan ketidakcocokan bahan kimia.
5. Bagaimana cara menyelamatkan cat yang mulai mengering?
Jika belum sepenuhnya mengering, bisa ditambahkan sedikit air dan diaduk. Namun, kualitas tetap bisa menurun.
6. Apakah paparan sinar matahari langsung merusak cat dalam kaleng?
Ya. Panas berlebih bisa mengubah komposisi kimia cat dan membuatnya cepat rusak.
Klik Gambar di Bawah untuk Produk Cat Water-Based Terbaik!