Hasil memuaskan dengan cat kayu kuas untuk finishing furniture berkayu pinus sudah banyak terbukti. Temukan cara mudahnya di sini.
Pekerjaan dalam menciptakakn furniture salah satunya adalah finishing. Melakukan finishing kayu akan menentukan hasli akhir yaitu tampilan. Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan ketika Anda melekukan finshing yaitu aspek pengamplasan, aspek pengecatan dan pengeringan. Dari ketiga aspek tersebut Anda tidak bisa memilih salah satu saja karena ketiganya saling mendukung satu sama lain. Dimulai dari pengamplasan, teknik pengamplasan sendiri ditentukan dengan hasil akhir yang diinginkan dan juga jenis kayu yang akan difinishing. Jika permukaan lunak Anda tidak terlalu menekan terlalu keras agar permukaannya tidak berkurang banyak yang menyebabkan cekungan dan sebaliknya. Dalam tahap pengecatan, cat kayu kuas yang digunakan juga harus sesuai baik dari segi warna yang dihasilkan dan juga cara aplikasi dan bahan pencampurnya yang mudah didapatkan.
Baca Juga : trik menggunakan cat kayu kuas pada finishing furniture
Terakhir adalah pengeringan. Proses pengeringan pun bisa dibantu dengan produk cat yang digunakan. Jika Anda menggunakan cat kayu yang lama kering bahakan keringnya tergantung dengan panas matahari maka akan membutukan waktu lama dalam tahap pengeringan. Maka pilih cat yang memiliki tingkat kering cepat walaupun tidak ada panas matahari. Bahkan ada juga beberapa cat yang memiliki viscositas trendah sehingga ketika diaplikasikan menggunakan kuas akan meninggalkan brush mark. Cat water based adalah salah satu contoh cat yang bisa Anda pilih karena memiliki viscositas tepat dan tarikan kuas ringan.
Dari jenis kayu yang diolah mejadi furniture, kayu pinus adalah salah satu jenis kayu yang paling laris. Selain itu juga pohon pinus memiliki banyak manfaat yang dimanfaatkan oleh manusia yakni getah, buah dan kayunya. Pohon pinus di Indonesai mendapatkan persebaran yang sangat banyak yaitu di pulau Jawa dan pulau Sumatra. Buah pohoon pinus sendiri bisa diolah menjadi hiasan atau handycraft. Sedangkan getah pohon pinus yang diolah menjadi kering dan dipadatkan ini bisa digunakan sebagai lem, bahan pembaut kosmetik dan juga bahan baku pembuat batik. Getah yang sudah dipadatkan tersebut disebut dengan gondorukem (Colophony).
Gondorukem sendiri sudah banyak di ekspor karena jenis pohon pinus di Indonesia yaitu pohon pinus Merkusii memiliki kualitas baik. Getah yang diolah tersebut memiliki keunggulan tahan terhadap suhu tinggi, memiliki tingkat lengket yang tinggi, serta aroma yang banyak disukai. Beralih dari getah ke manfaat kayu dari pohon pinus. Kayu yang dihasilkan sering dimanfaatkan menjadi furniture, korek api, pensil, handycraft dan papan gambar atau papan kayu lapis. Kayu pinus mudah diolah karena teksturnya yang lunak kemudian batang kayu pinus yang tinggi menjulang bisa mencapai 20 hingga 40 meter dan diameter kayunya 1 meter. Semakin baik hasil furniture berkayu pinus jika menggunakan kuas cat kayu yang tepat. Pasti sudah banyak pengusaha kayu pinus di Indonesia ini yang merasakan keuntungan dari pohon kayu pinus ini.
Menolah kayu pinus sebagai furniture pun tidak bisa sembarangan. Kayu pinus tidak cocok jika digunakan untuk menjadi furniture outdoor karena kayu pinus tidak tahan terhadap panas matahari dan juga air hujan. Serat kayu pinus yang lembut akan menyerap air hujan dan mempercepat proses pelapukan, mempercepat tumbuhnya jamur dan lumut serta rayap. Maka furniture berkayu pinus hanya cocok digunakan untuk furniture indoor saja. Finishing kayu pinus dengan pilihan warna natural transparan bisa menggunakan cat kayu Biovarnish. Pilihan warna yang disediakan sangat lengkap dan transparansi tinggi sehingga serat halus pada kayu pinus dapat terlihat dengan baik.
Jika Anda menggunakan cat kayu kuas Bovarnish banyak kelebihan yang bisa Anda dapatakan seperti tarikan kuas ringan, bahan pencampur hanya air sehingga tidak perlu repot membeli thinner dan juga lapisn film keras fleksibel sehingga tahan gores dan warn tidak mudah pudar.
