Tahukah Anda bahwa kayu jati belanda adalah kayu bekas yang digunakan untuk pengiriman peti kemas? Ya kayu jati belanda adalah kayu pinus yang digunakan untuk pengiriman ekspor seperti dari negara Belanda, Jerman, Amerika, dan negara asing lainnya. Kayu pinus ini dipilih karena kelebihannya yakni ringan dan mudah dibentuk namun tetap kuat menjaga packing barang yang akan dikirim.
Segala macam produk dikirim menggunakan kayu jati belanda mulai dari furniture hingga barang antik. Nah lalu apakah kayu bekas ini kemudian dibuang setelah selesai digunakan? tentu saja tidak, kayu jati belanda ini tidak dibuang karena masih ada banyak kelebihan dan juga keuntungan yang bisa didapatkan.
Bagi sebagian besar perusahaan pengiriman akan menjual kayu jati belanda pada pemborong khusus yang akan menampung sisa-sisa kayu tersebut. Kemudiak kayu akan dijual kembali pada orang yang membutuhkan. Ada banyak sekali orang yang membutuhkannya mulai dari usaha rumahan hingga beberapa pabrik ukm furniture.
Ketika kayu jati belanda diolah kembali dengan sangat baik dan juga rapi maka Anda bisa mendapatkan produk baru yang bisa dijual dengan harga mahal. Ada banyak pengusaha yang memanfaatkan peluang ini untuk membangun berbagai macam usaha mulai dari kerajinan hingga pada furniture.
Ketika furniture dibuat dari jat belanda ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan. Pertama adalah pemilihan kualitas kayu jati belanda. Tidak semua kayu dapat digunakan untuk membangun furniture. Ukuran dan juga kualitas seperti tingkat kerusakan kayu akan diperhatikan.
Hal kedua adalah bagaimana dengan bentuk furniturenya.Lemari kayu jati belanda akan membutuhkan material yang cukup banyak sehingga Anda tidak bisa jika hanya mneggunakan material berukuran kecil saja.
Ketiga adalah bagaimana dengan finishingnya. Jika itu adalah lemari apakah warna yang akan diberikan dan bagaimana dnegan hasil permukaan kayunya. Kayu jati belanda walaupun murah memiliki khas penampilan serat menarik. Membuatnya lebih baik diekspose agar harga semakin tinggi.
Nah bagaimana Anda bisa memilih dan menentukan lemari kayu jati belanda yang masih berkualitas? Apakah ada ciri tertentu dimana kayu jati belanda aman untuk digunakan mengingat kayu adalah kayu bekas yang telah digunakan untuk pengiriman ke luar negeri.
Dalam artikel ini Anda bisa mendapatkan jawabannya. Anda akan dengan mudah memilih lemari kayu jati belanda yang berkualitas dan bisa membelinya kapan saja. Tentu saja dengan jaminan lebih tahan lama.
Bagaimana Anda bisa melihat kualitas sebuah furniture? Kayu jati belanda adalah jenis kayu lunak yang sangat mudah terserang rayap. Karena sifat lunaknya ini Anda harus benar-benar berhati-hati ketika memilih furniture.
Jika lemari telah difinishing maka akan lebih mudah dan harus lebih teliti memilihnya. Berikut ini beberapa ciri lemari jati belanda yang berkualitas.
Setelah difinishing bukannya tidak mungkin untuk jamur tumbuh pada kayu jati belanda. Penyimpanan furniture di tempat yang lembab akan memicu timbulnya jamur permukaan. Selain itu sebelum difinishing kayu jati belanda juga memiliki kecenderungan dengan jamur blue stain.
Jamur blue stain adalah jamur yang muncul pada saat kayu belum difinishing dan merupakah hasil dari lebah dan penyimpanan kayu yang tidak baik. Jamur tidak bisa dihilangkan dan berwarna biru yang sangat terlihat ketika lemari difinishing dengan pernis atau plitur.
Pastikan tidak ada jamur blue stain atau bahkan jamur permukaan yang ada di lemari. Kedua jenis jamur ini justru akan membuat lemari terlihat buruk dan tidak tahan lama.
Selain jamur Anda juga harus memperhatikan keberadaan rayap. Rayap hidup bersembunyi di dalam kayu jadi Anda harus memperkirakan apakah di dalam kayu terdapat rayap. Caranya mudah perhatikan apakah disekeliling lemari terdapat bubuk kayu. Jika iya maka lemari tersebut sudah dimakan oleh rayap.
Cara kedua adalah dengan mengetuk beberapa bagian pada lemari. Apakah ada suara menggema dan terlihat bahwa dalam kayu kosong? Jika iya kemungkinan terdapat rayap di dalamnya sangat tinggi.
Sebuah lemari kayu jati belanda harus memiliki konstruksi yang baik. Semua siku harus menempel dengan kuat terlebih jika Anda ingin menggunakannya sebagai tempat penyimpanan benda berat seperti buku. Konstruksi akan menentukan apakah lemari mudah bergoyang dan patah atau justru sebaliknya semakin kuat.
Siku yang baik biasanya menggunakan siku finger joint dan direkatkan menggunakan lem. Ini memastikan bahwa seluruh siku menempel dengan baik. Jangan memilih yang hanya direkatkan dengan kayu. Ketika direkatkan dengan kayu kemungkinan retak akan sangat tinggi dan merugikan.
Kayu jati belanda adalah bekas kayu pinus. Kayu pinus memiliki banyak mata kayu, sebenarnya mata kayu ini tidak terllau baik karena memiliki kandungan minyak tinggi dan keras mudah retak. Lemari yang terlalu banyak mata kayu tidak memiliki tampilan yang menarik bahkan mata kayu adalah bagian yang mudah rusak.
Sebaiknya hindari lemari kayu jati belanda yang memiliki terlalu banyak mata kayu.
Perhatikan juga jenis bahan finishing yang digunakan pada lemari. Apakah bahan finishing tersebut terbuat dari bahan water based atau solvent. Perlu Anda ketahui bahwa bahan finishing solvent biasanya memberikan efek kekuningan dan warna yang kusam. Sedangkan bahan finishing water based akan memberikan hasil yang sangat transparan.
Keduanya memiliki kelebihan masing-masing, namun sangat disarankan jika Anda memilih furniture dengan cat kayu water based. Alasannya adalah soal keamanan lingkungan yang tercemar karena penggunaan cat solevent yang berlebihan.
Cat solvent menggunakan bahan thinner sebagai pelarutnya. Thinner terkenal dengan bahan cat kayu yang mengandung terlalu banyak formalin. Ketika larutan tersebut menguap maka akan menimbulkan polusi udara.
Ciri dari kandungan formalin adalah baunya yang menyengat, namun Anda tidak akan menemkan efek ini jika menggunakan cat kayu water based. Memilih lemari memang sangat penting jadi perhatikan aspek finishingnya juga bukan hanya sebagai penampilan belaka.
Kini sudah mudah bukan bagaimana Anda bisa membeli dan memilih furniture lemari kayu jati belanda. Berdasarkan ciri di ata Anda akan lebih mudah mendapatkan lemari yang berkualitas bahkan tahan lama, sisanya bagaimana Anda merawat lemari yang terbuat dari kayu jati belanda.
Perawatan yang dianjurkan adalah peletakan yang tepat. Kayu jati belanda adalah kayu yang mudah rusak karena penas dan hujan. Pastikan Anda tidak menggunakan furniture dengan material ini pada area luar ruangan yang akan mempercepat kerusakan.
Perawatan dengan poles kayu secara berkala setiap satu bulan sekali juga sangat penting. Bahan poles akan melindungi sekaligus memberikan penampilan furniture dengan sangat baik. Jadi rawatlah dengan baik furniture kayu jati belanda di rumah dengan cara yang mudah ini.
